I'm nothing without Jesus

"Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu,
kecuali apabila Aku meminumnya,
jadilah kehendak-Mu" (Matius 26:42)

Pada waktuMU, yang terbaik yang KAU ingini terjadi padaku ....!!

Minggu, 14 Agustus 2011

** Perjalanan Hidup **

Pada awalnya,
aku berpikiran bahwa 

Tuhan adalah Tuhan.
yang di atas sana 

atau entah dimana berada
melihat ke bumi, 

mencatat kesalahan-kesalahan orang
(terutama kesalahanku)
untuk kemudian memutuskan 

apakah kelak nanti,
aku akan ke surga atau ke neraka.
Aku berpikir dia seperti 

seorang Boss besar
atau Presiden di atas sana.

Aku dapat mencoba mengenali-Nya 

dari sejuk firmanNya
bintang, rembulan, langit biru, udara yg berhembus,dll
semua pasti ada yg menciptakan
tapi,apakah aku mengenal Dia secara betul?
Aku rasa tidak...

ketika aku mulai belajar mengenal Tuhan,
aku mulai membayangkan
hidup ini seperti mengendarai sepeda.
susah tapi bisa aku lakukan.

dan aku bisa membayangkan
bahwa aku tidak mengendarai sepeda biasa
melainkan sepeda tandem

aku mulai belajar menyadari
bahwa Tuhan ada di belakang sadel
membantu diriku untuk mengayuh sepeda ini.

aku tidak tahu kapan,
tetapi ada ketika,
Ia menyuruh ku untuk bertukaran tempat.
yang aku tahu jelas,
hidup ku tidak pernah sama seperti yang dulu lagi.

Ketika aku berada di depan,
aku belajar untuk mengenali jalan-jalannya.
sedikit membosankan,
tetapi aku menjadi tahu
pelajaran2 apa yang akan terjadi,
mana jarak terdekat dari sini ke sana.

Tetapi ketika Ia yang mengambil alih perjalanan,
Dia mengambil perjalanan yang panjang tapi unik.

Naik gunung,
turun gunung,
melewati lembah,
melewati jalan berbatu-batu,
dan ini semua Ia lakukan
dengan kecepatan
yang cukup membuat jantungku berdebar kencang.

Aku belajar pada saat seperti itu,
satu-satunya hal yang bisa aku lakukan
adalah berpegangan erat..!

Ada kalanya,
perjalanan ini benar-benar berat,
membuat ku putus asa dan berpikir
"Wah gila. Aku tidak mungkin melakukannya"
Dan aku berhenti mengayuh.
Dia berkata?
"Kayuh!"

Aku benar-benar khawatir.
Dengan penuh ketakutan aku bertanya
"Kemana Engkau akan membawa ku pergi?"

Dia hanya tertawa dan tidak menjawab pertanyaanku.
Di saat seperti ini lah aku belajar untuk percaya kepadaNya
belajar percaya dalam perjalanan hidup aku tidaklah sendiri

Aku lupa akan kehidupan lama ku yang membosankan,
dan memasuki kehidupan yang penuh dengan petualangan.

Dan ketika aku berkata
"Aku takut",
Dia menoleh kepadaku
dan menyentuh tanganku dengan lembut.

Aku memperoleh kasih, damai sejahtera
dan perasaan bahwa aku di terima.
Aku merasakan kegembiraan dan sukacita.
Semuanya ini adalah hadiah
yang aku peroleh ketika aku berjalan bersama Tuhan.

Dan kita terus berjalan.
Pada suatu ketika,Dia berkata
"Berikan hadiah ini kepada orang lain.
hadiah-hadiah ini adalah bagasi ekstra yang cukup berat".

Aku pun belajar melakukannya.
memberikan kasih,
damai sejahtera,
sukacita kepada orang lain
Yang indah mengenai perihal "memberi"

ketika aku memberi,
aku juga mendapatkannya kembali.
Yang berbeda adalah,
ketika aku menerima kembali,
beban ini tidak berat.
Rasanya sangat ringan.

Lalu ada suatu kala,
aku lelah dan tidak mempercayaiNya lagi.
Aku ingin mengontrol kembali kehidupanku.
Aku pikir Dia akan marah kepadaku.

Tetapi Dia tahu rahasia bersepeda dalam kehidupan.
tahu setiap tindak tandukku
Tahu bagaimana cara untuk berbelok di tikungan-tikungan tajam,
tahu jelas bagaimana cara meloncati jalan yang berbatu-batu,
tahu bagaimana untuk terbang dan mendapatkan jalan pintas,
bahkan tahu cara melewati jalan yang cukup menakutkan.
Kembali aku belajar,untuk tutup mulut dan pasrah
dan mengayuh di jalan-jalan yang paling aneh sekalipun,

Aku mulai belajar untuk menikmati pemandangan
dan angin sejuk yang berhembus di wajahku
ketika bersepeda bersama Tuhan.

Dan ketika aku tahu bahwa aku menyerah kembali,
lelah dan tidak mau melakukannya lagi,
Dia tersenyum dan berkata lembut
"Kayuh!"